Meskipun sudah tiga ribu tahun berlalu sejak ditulis, “Odyssey” karya Homer tetap menjadi salah satu kisah paling abadi yang pernah diceritakan manusia. Oleh karena itu, sutradara Uberto Pasolini ingin mengeksplorasi konsep tersebut dalam “The Return,” sebuah adaptasi dari sepertiga akhir cerita yang tidak memiliki dewa atau monster, hanya manusia.
“Bagi saya, penting untuk tetap fokus pada penceritaan tentang emosi manusia, psikologi manusia, kesulitan menjadi manusia, kesulitan menjadi manusia yang baik. Dan itu akan sulit jika setiap tindakan, atau sebagian besar tindakan, karakter kita dipengaruhi atau diatur oleh para dewa, seperti yang dikatakan Homer dalam puisinya,” kata Pasolini di Studio TIFF 2024 milik TheWrap yang disponsori oleh Moët & Chandon dan Boss Design.
Dalam “The Return,” Ralph Fiennes berperan sebagai Odysseus saat ia akhirnya kembali ke rumah 20 tahun setelah berangkat berperang dan menghadapi perjalanan berbahaya di tangan para dewa. Namun, apa yang ia alami tidak sepenting cerita tersebut, melainkan tugas yang ada di hadapannya: membuktikan kepada rakyatnya bahwa ia masih layak menjadi raja mereka dan menangkis gerombolan pelamar yang ingin merebut kekuasaannya.
“[Homer] selalu berbicara kepada saya ketika saya masih kecil. Ia berbicara kepada saya sekarang, dan ia berbicara kepada saya khususnya mengenai apa artinya berperang, apa artinya meninggalkan keluarga, apa artinya bagi keluarga yang ditinggalkan, dan apa artinya bagi kesulitan bagi sebuah keluarga untuk berkumpul kembali,” Pasolini berbagi.
Juliette Binoche juga berperan dalam film tersebut sebagai istri Odysseus, Penelope, yang tetap berharap bahwa pahlawan Yunani itu akan kembali bahkan ketika Ithaca runtuh di sekitar mereka dan tekanan untuk menikah lagi meningkat. Meskipun demikian, beban ketidakhadiran Odysseus terasa berat bagi mereka, membuat dialog di antara mereka sangat jarang, yang sangat dihargai oleh Binoche.
“Itu mengasyikkan karena setiap kata memiliki arti tersendiri,” ungkapnya kepada TheWrap. “Saya selalu merasa bahwa Anda harus menemukan akar mengapa Anda perlu mengucapkan kata-kata tersebut. Itu tidak keluar dari kepala Anda, itu keluar dari nyali dan hati Anda.”
Binoche merasa bahwa cerita Pasolini ditulis dengan mempertimbangkan hal itu dan merasa bersyukur bahwa ia dapat menjadi bagian dari film yang begitu penting bagi sang sutradara.
“Kadang-kadang Anda memiliki satu film dalam hidup Anda dan terasa seperti film yang sangat penting baginya,” katanya. “Ketika Anda merasa bahwa setiap jahitan pada kain atau warna ini dan itu sangat berarti baginya, maka itu akan meningkatkan kebutuhan sebagai seorang aktor, untuk menemukan sesuatu di dalam diri Anda yang lebih dari sekadar anekdot; yang lebih dari sekadar apa yang terlihat.”
“The Return” akan dirilis oleh Bleecker Street pada tanggal 6 Desember. Tonton wawancara dalam klip di atas.